Sabtu, 22 Agustus 2020

RITHAH, Kisah Wanita yang "Expired" hingga menjadi Pemintal Benang

ALKISAH, seorang perempuan, Rithah, yang nyaris menjadi tua karena tidak kunjung dinikahi oleh seorang pria. Walau tidak  jelek-jelek amat, bahkan cenderung cantik dan kaya raya,  hingga expired, ia belum nikah juga. Akhirnya, ia menjadi pemintal benang yang kisahnya diabadikan dalam Alquran.

KISAH Rithah termaktub di dalam Alquran, JANGANLAH kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat menjadi bercerai-berai kembali,"

"kamu menjadikan sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan  oleh adanya golongan lain yang jumlahnya lebih banyak  daripada golongan yang lain."

"Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu.  Dan sesungguhnya, di luar hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu." (QS. An-Nahl: 92)

CUKUP aneh jika Rithah al-Hamka dari  Bani Maksum  itu tidak kunjung menikah sampai usianya mencapai expired. Keheranan itu juga yang selalu muncul dalam diri Rithah setiap kali mematut-matut wajahnya di cermin hingga nyaris frustrasi.

"Oh Ibu. Usiaku sudah lanjut. Namun, mengapa belum datang seorang pemuda meminangku? Apakah aku akan menjadi perawan seumur hidup?"

SANG ibu pun berupaya agar Rithah segera bertemu dengan jodohnya. Alih-alih berdoa lebih khusyuk kepada Allah, Sang Ibu lebih memilih mendatangi dukun-dukun. Namun,  janji manis para dukun tidak membuahkan hasil. Jangankan laki-laki yang melamar, yang sekadar menggoda saja tidak ada.

RITHAH pun semakin sedih dan lebih banyak menghabiskan hari-harinya dengan melamun meratapi nasibnya. Tanpa diduga setelah lama menanti, bibinya datang ke rumah bersama seorang lelaki muda tampan. Akhirnya, Rithah yang sudah paro bayah itu menikah dengan pemuda tampan tersebut. Hatinya pun berbunga-bunga.

NAMUN, semua tampak indah awalnya. Pemuda tampan dan miskin itu ternyata tidak lebih dari seorang cowok matre yang menginginkan  harta Rithah. Ibarat kisah drama. Pemuda itu pun kabur setelah berhasil mendapatkan apa yang diinginkan dari Rithah dan meninggalkannya. Rithah pun patah hati. Hidupnya seolah kembali ke titik awal, namun kali ini lebih menyedihkan.

UNTUK mengubur kisah sedihnya itu, Rithah pun membeli benang dalam jumlah banyak dan memintalnya. Alih-alih menjadikan pintalannya itu sebagai pakaian nan indah. Rithah justru mencerai-beraikannya kembali sebagai pelampiasan kesedihannya. Begitu seterusnya hingga akhirnya kisah ini diabadikan dalam Q.S : An-Nahl: 92)

KISAH Rithah mengajarkan kepada kita bahwa jodoh sebenarnya merupakan urusan Allah. Jodoh tidak dapat dihindari manakala kita belum menginginkannya. Sebaliknya, jodoh pun tidak dapat dikejar ketika kita sudah teramat *ngebet* mendapatkannya.

BUKANKAH Rasulullah SAW  pun sudah bersabda, 
"Ketika ditiupkan ruh pada anak manusia tatkala ia masih di dalam perut ibunya sudah ditetapkan ajalnya, rezekinya, jodohnya, dan celaka atau bahagianya di akhirat." (H.R. Bukhari Muslim)


Source :  KUTUB (Wa grup)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar